Apa itu Data?
Hai kawan-kawan. Kali ini kita akan membahas tentang arti dan kegunaan
data dalam riset serta hubungan antara data dan riset. Bersama dengan
ahli cara, langsung saja kita bahas.
Menurut Webster’s New world dictionary, data adalah things known or
assumed , yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau di
anggap diketahui, artinya sesuatu yang sudah terjadi merupakan fakta
(bukti), dengan demikian data dianggap mempunyai dua arti:
- Pertama, sesuatu pernyataan (statement) tentang sesuatu yang sudah terjadi akan tetapi belum diketahui (belum dilaporkan), sering disebut hipotesis (hypothesis).
- Kedua, suatu pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa terjadi bisa juga tidak, disebut ramalan (forecasting).
Seseorang ditanya umurnya, kemudian menjawab bahwa umurnya 40 tahun
(data), kepala BULOG menganggap bahwa persediaan beras cukup (data).
Karena anggapan atau asumsi dapat juga benar dapat juga salah, maka
kalau akan dipergunakan untuk membuat keputusan, anggapan yang berupa
hipotesis itu harus diuju terlebih dahulu dengan jalan mengumpulkan data
serta menggunakan kriteria uju tertentu (test criteria). Suatu riset
sering dilakukan untuk menguji hipotesis atau anggapan yang mungkin
benar mungkin tidak. Anggapan yang salah akan menghasilkan keputusan
yang salah. Data dapat memberikan gambaran tentang keadaan atau
persoalan penduduk, misalnya tentang jumlahnya, perkembangannya,
pendidikannya, penyebarannya menurut daerah, pendapatannya yang
memeberikan gambaran tentang standard hidup. Data pendapatan nasional
memberikan gambaran tentang tingkat kemakmuran suatu bangsa. Data
imporlekspor memberikan gambaran tentang keadaan/personal perdagangan
internasional. Data pemasaran memberikan gambaran tentang
keadaan/personal pemasaran (menurutnya, hasil penjualan menurut jenis
barang dan daerah penjualan yang memberikan gambaran jenis barang apa
yang paling laku dan di daerah mana). Mengapa data harus dicari? Apa
sebenarnya kegunaan data itu? Pada dasarnya kegunaan data (setelah
diolah dan dianalisa) ialah sebagai dasar yang obyektip di dalam proses
pembuatan keputusan-keputusan/kebijaksanaan-keijaksanaan dalam rangka
untuk memecahkan persoalan oleh pengambilan keputusan. Pengambil
keputusan ialah orang, baik secara individu maupun secara kolektip yang
membuat keputusan-keputusan.
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dibuat keputusan-keputusan.
Sebagai seorang kepala rumah tangga, maka pengruh (effect) keputusan
yang dibuat hanya dirasakan oleh anggota rumah tangganya, dalam
lingkungan yang kecil. Sekarang bayangkan kalau pengaruh dari
keputusan-keputusan itu dirasakan oleh sebagian atau seluruh anggota
masyarakat atau oleh rakyat pada umumnya. Keputusan-keputusan yang
demikian itu biasanya dibuat oleh para pimpinan, baik sebagai pejabat
tinggi pemerintah maupun swasta, katakana mentri sebagai kepala suatu
depertemen atau manager suatu perusahaan, sebagai decision maker.
Menteri pertanian, atas nama pemerintah menyebarluaskan PB-5 dan PB-8 ke
seluruh pelosok tanah air di dalam rangka menaikkan produksi beras
melalui proyek BIMAS. Hasil dari proyek BIMAS akan dirasakan oleh rakyat
banyak, sebab dengan adanya kenaikan produksi beras, harga beras akan
stabil dan bisa dicapai oleh daya beli rakyat yang relatip masih rendah.
Manager suatu perusahaan setelah melihat adanya keuntungan dari hasil
penjualan barang produksinya memutuskan untuk menaikkan upah para
karyawannya, hal ini tentu saja akan menggembirakan para karyawan.
Jadi pada dasarnya data itu sebagai alat bagi pengambil keputusan untuk
dasar pembuatan keputusan-keputusan atau pemecahan persoalan. Keputusan
yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang baik
(jujur, pandai dan berani mengambil keputusan yang obyektip), dimana
keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik pula. Data yang baik
ialah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan
mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang
sesuatu masalah secara menyeluruh. Di dalam ilmu statistic, kalau data
tersebut merupakan perkiraan, akan diakatakan baik apabila standard
errornya kecil. Menurut ilmu management, perencanaan sangat diperlukan
di dalam usaha umtuk mencapai tujuan, misalnya perencanaan biaya,
perencanaan personil, perencanaan produksi, dan lain sebagainya. Di
dalam tahap perencanaan data sudah diperlukan untuk dasar perencanaan,
agar perencanaan tersebut disesuaikan dengan kemampuan/pembatas-pembatas
yang ada, sehingga dapat dihindari/dicegah suatu perencanaan yang
ambisius. Kemampuan yang dimaksud bisa berupa kemampuan biaya, tenaga,
daya absorbsi masyarakat terhadap suatu barang, kemampuan angkutan, dan
lain sebagainya. Dalam tahap berikutnya data dipergunakan sebagai alat
control dalam pelaksanaan implementasi dari suatu rencana agar segera
bisa diketahui adanya penyimpangan-penyimpangan/kelemahan-kelemahan yang
terjadi untuk segera diatasi/diperbaiki. Pada tahap terakhir data
dipergunakan atas dasar evaluasi hasil kerja seluruhnya. Hasil evaluasi
mana sangat berguna untuk dasar perencanaan berikutnya. Jadi dengan
adanya data yang baik bisa diharapkan suatu perencanaan yang tepat,
control yang efektif dan evaluasi yang jujur.
Kegunaan Data
Ringkasan kegunaan data ialah:
- Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
- Untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan. Oleh karena persoalan yang timbul itu ada penyebabnya, maka memecahkan persoalan maksudnya menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut.
Memecahkan persoalan memerlukan waktu, misalnya hasil penjualan merosot
karena sudah lama tidak memasang advertensi kemudian direncanakan untuk
memasang advertensi. Pendapatan nasional merosot karena kekurangan
investasi, direncanakan untuk menambah investasi. Produksi padi merosot
karena kekurangan pupuk, direncanakan untuk menambah jumlah pupuk, dan
lain sebagainya.
- Data untuk dasar penyusunan perencanaan dalam rangka memecahkan persoalan (perencanaan produksi, perencanaan tenaga kerja, perencanaan keuangan, perencanaan nasional, perencanaan regional dan sektoral).
- Data untuk alat kontrol dalam pelaksanaan suatu perencanaan. Perencanaan memerlukan data masa lampau, sekarang dan yang akan datang berupa ramalan (forecasting). Karena ramalan itu mengandung unsur ketidak pastian (uncertainty) maka ada kemungkinan pelaksanaan suatu perencanaan tidak sesuai . kontrol bertujuan untuk mengetahui kalau-kalau ada kesalahan dalam pelaksanaan suatu perencanaan untuk segera diatasi (dikoreksi) dipecahkan persoalannya.
Hubungan Antara Data dan Riset
Riset atau penelitian pada dasarnya ialah usaha mencari data yang akan
dipergunakan untuk mengetahui sesuatu atau untuk menguji suatu hipotesa
(testing hypothesis), serta untuk memecahkan suatu persoalan tertentu,
kalau memang ada persoalan.
Data dikumpulkan melalui riset mungkin tidak langsung dipergunakan
sebagai dasar untuk membuat keputusan oleh orang yang melakukan riset
itu sendiri (research worker atau researcher) akan tetapi mungkin oleh
pihak lain, misalnya oleh sponsor.
Misalanya seorang menteri pertanian tidak perlu melakukan riset sendiri
di dalam rangka memilih benih padi yang unggul, akan tetapi riset itu
dilakukan oleh salah satu balai penelitian di bogor misalnya.
Juga seorang manager perusahaan tidak perlu melakukan riset sendiri
untuk menentukan efektifitas dari media advertensi yang telah
dipergunakan dalam rangka untuk meningkatkan hasil penjualan, akan
tetapi riset tentang hal itu bisa dilakukan oleh bagian riset dari
perusahaan atau oleh pihak konsultan yang kompeten.
Data Riset |
Sumber: J.Supranto M.A, metode riset aplikasi dalam pemasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar