Uji Heteroskedastisitas

Dalam kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari khususnya dalam bidang ekonomi, terkadang kita ingin mengetahui bagaimana hubungan, faktor-faktor, gangguan atau hambatan serta pengaruh apa saja yang terjadi dalam proses dalam kegiatan ekonomi yang kita lakukan. Misalnya, antara biaya produksi dan pendapatan yang diperoleh, antara jumlah tenaga kerja dan jumlah produk yang dihasilkan, antara pola konsumsi orang miskin dan orang kaya, dan sebagainya.

Sebagai contoh, kegiatan yang sering kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari adalah adanya perbedaan pola konsumsi antara orang miskin dan orang kaya. Kegiatan yang bisa kita lihat disini adalah orang yang kaya tentu akan bervariasi dalam membelanjakan uangnya. Sedangkan orang yang miskin hanya bisa sedikit bervariasi dalam berbelanja. Hal inilah yang bisa dikatakan adanya varians yang tidak sama antara kedua golongan tersebut, yang berarti timbul masalah heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Heteroskedastisitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan model regresi linier sederhana tidak efisien dan akurat, juga mengakibatkan penggunaan metode kemungkinan maksimum dalam mengestimasi parameter (koefisien) regresi akan terganggu.
Gasperz, Vincent (1991) mengatakan bahwa heteroskedastisitas dapat mengakibatkan pendugaan parameternya tidak efisien sehingga tidak mempunyai ragam minimum. Karena pendugaan parameter dianggap efisien karena memiliki ragam yang minimum, sehingga ragam galat bersifat konstan atau disebut juga bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Salah satu usaha untuk mengatasi heteroskedastisitas ini dapat dilakukan dengan mentransformasikan variabel – variabelnya, baik variabel bebas, variabel tidak bebas maupun keduanya agar asumsi homoskedastisitas terpenuhi.
Dampak yang akan terjadi apabila terdapat keadaan heterokedastisitas adalah sulit mengukur standart deviasi yang sebenarnya, dapat menghasilkan standart deviasi yang terlalu lebar maupun terlalu sempit. Jika tingkat error dari varians terus bertambah, maka tingkat kepercayaan akan semakin sempit.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu:
  • Uji Park
Metode uji Park yaitu dengan meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel dependen (LnX1 dan LnX2).
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
  1. Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas
  2. Ha : ada gejala heteroskedastisitas
  3. Ho diterima bila –t tabel < t hitung < t tabel berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.
  • Uji Glesjer
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
  • Melihat pola grafik regresi,
  • Uji koefisien korelasi Spearman
Metode uji heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman’s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Sumber: Klik DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar